REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat tidak khawatir dengan
kerasnya kritik publik yang menyangkut politik dinasti di daftar calon
anggota legislatif sementara (DCS) mereka. Partai berlambang Mercy ini
merasa telah menerapkan asas kapasitas dan kapabilitas di setiap
rekrutmen politik yang mereka lakukan.
"Saya hargai sikap kritis masyarakat terhadap DCS Partai Demokrat,"
kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman kepada wartawan
di kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (2/5).
Hayono meminta masyarakat mempelajari dan menyikapi secara jernih DCS
yang mereka ajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasalnya, DCS
Demokrat telah melalui proses seleksi kualitas dan elektabilitas.
"Partai pasti ingin mencari dukungan rakyat," ujarnya.
Kerasnya kritik publik boleh jadi tercipta karena masyarakat memang
belum mengetahui kualitas masing-masing individu DCS Demokrat. Hayono
mengatakan partainya siap menindaklanjuti laporan masyarakat. "Dilihat
dulu perorangan. Kalau ada permasalahan kita telusuri," ia menegaskan.
Masuknya 15 orang keluarga dekat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam
DCS Demokrat bukanlah hal luar biasa. Hayono mengatakan jumlah itu
kecil bila dibandingkan jumlah keseluruhan DCS yang mereka miliki. "Dari
560 calon legislatif 15 itu sangat kecil," kata dia.
Figur SBY menjadi pertimbangan pokok Demokrat mengusung keluarga
besar Cikeas ke Senayan. Menurut Hayono figur SBY merupakan magnet
penarik suara bagi DCS yang berasal dari keluarga SBY.
Sumber : Republika
| Reporter : Muhammad Akbar Wijaya | ||
| Redaktur : Citra Listya Rini |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar