Selasa, 07 Mei 2013

Demokrat Mengaku Calegnya Berkualitas

INILAH.COM, Jakarta - Walau terbukti banyak bacaleg Partai Demokrat merupakan keluarga dekat SBY, namun dinilai tidak bermasalah. Bahkan, Demokrat menyebut para caleg tersebut berkualitas.
Pasca pendaftaran nama caleg ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Demokrat mendapatkan sorotan yang tajam dari publik karena mencantumkan beberapa nama yang berasal dari keluarga Cikeas atau Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Teuku Reifky Harsya MT mengatakan sorotan yang dialamatkan kepada Partai Demokrat adalah hal yang wajar.
"Tetapi yang jelas, dalam penyusunan daftar bakal calon legislatif (bacaleg) di Partai Demokrat, semuanya telah melalui proses penjaringan yang obyektif dan transparan," ujar Riefky di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Menurutnya, proses penjaringan bakal caleg di Partai Demokrat sedikitnya ada 1800 orang yang mendaftar menjadi caleg. Dari angkat tersebut hanya 1400 orang yang lolos verifikasi tahap awal, sedangkan untuk verifikasi tahap kedua hanya tersisa 1109.

"Pada tahap pembobotan oleh timsatuan tugas (Satgas) Penjaringan, terpilihlah 560 orang bacaleg yang akan ditempatkan di 77 dapil. Selanjutnya, ke- 560 bacaleg itu disampaikan ke Majelis Tingi untuk dikoordinasikan dengan 33 Ketua DPD (provinsi) guna menerima masukan," ungkapnya.

Dia mengatakan, Partai Demokrat mengaku pada enam komponen dalam penetapan caleg. Salah satu komponennya adalah anggota DPR yang saat ini sedang menjabat yakni 148 anggota DPR. Namun dalam perjalannya, ada beberapa yang menyatakan tak maju lagi sehingga totalnya ada 136 orang.

"Sisanya tidaknyaleglagi karena berbagai alasan seperti maju dalam Pilkada, maju sebagai calon DPD RI, ataupun karena faktor usia," kata Riefky.

Lebih lanjut, komponen sumber lainnya adalah, pengurus pusat DPP, pengurus DPD/ DPC, kader dan organisasi sayap partai PD, anggota PD non-kader dan tokoh masyarakat.

Dalam penetapan bacaleg itu, Satgas Penjaringan PD memiliki kriteria umum dan kriteria khusus. "Di antara kriteria umum yang penting adalah kesehatan, pendidikan & pelatihan, riwayat organisasi & pekerjaan, penghargaan dan status hukum para bacaleg," paparnya.

Adapun untuk kriteria khusus, menurut Riefky, penetapannya bergantung pada unsur sumber bacaleg masing-masing. Misalnya bagi bacaleg yang berasal dari komponen 'tokoh masyarakat', maka mereka itu mesti populer, akseptabel, dan memiliki pengaruh untuk mendapatkan suara yang signifikan.

"Peran aktif terhadap berbagai kegiatan kemasyarakatan selama ini, juga menjadi bahan pertimbangan utama bagi mereka," kata Riefky.

Riefky menyayangkan bila masih ada isu miring tentang nama-nama tertentu dalam daftar bacaleg PD. "Sebab semuanya berdasarkan pertimbangan yang legal dan rasional. Selain itu, penetapan bacaleg PD dilakukan dengan menghargai hak WNI yang dijamin konstitusi, yaitu hak untuk memilih dan hak dipilih," katanya.

Pada prinsipnya, selain menjamin hak berpolitik setiap WNI, sesungguhnya para bacaleg juga telah melalui seleksi yang ketat dalam proses pembobotan yang dilakukan oleh Satgas Penjaringan di PD.
"Demikian pula, dari sisi status hukum setiap bacaleg, terdapat persyaratan bahwa mereka tidak tersangkut tindak pidana korupsi, narkoba, asusila dan tindak pidana berat lainnya," tambah Riefky.

Riefky menjelaskan bahwa rata-rata umur bakal caleg PD tergolong muda. “Sekitar 60 prosen di antara bakal caleg di Partai Demokrat berusia di bawah 50 tahun. Dari jumlah itu, 27 prosen di antaranya berusia antara 21-40 tahun,” kata Riefky.

Menurut data yang ada, mayoritas tingkat pendidikan ke-560 bakal caleg PD itu adalah sarjana. “Alhamdulillah, sekitar 92 prosen jenjang pendidikan bakal caleg Partai Demokrat adalah lulusan S1, S2 dan S3,” tambah Riefky sambil tersenyum.

Partai Demokrat, menurut Riefky, juga secara serius mengusahakan keseimbangan gender. “Lebih dari 36 % bakal caleg kami adalah kaum wanita,” kata Riefky.

Walaupun dengan sistem suara terbanyak nomor urut tidak berpengaruh, tetapi dari hasil nilai pembobotan hampir separuh bacaleg wanita berada di urutan nomor awal.
“Sekitar 40 prosen bakal caleg perempuan di Partai Demokrat berada pada nomor urut atas, yakni di urutan satu, dua atau tiga,” tambah Riefky lagi.

Dengan menjunjung hak politik WNI yang dijamin oleh konstitusi (dipilih dan memilih), Mekanisme Penjaringan dan Proses Pembobotan yang telah dilalui setiap bacaleg, Survey bacaleg di dapilnya masing-masing serta dikoordinasikannya daftar bacaleg dengan 33 Ketua DPD (provinsi),
“InsyaAllah Partai Demokrat siap berkompetisi secara sehat dan optimal pada pesta demokrasi 2014 ini,” tegas Riefky. [gus]

Sumber : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar